Cara beternak sapi potong yang baik menjadi hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan daging. Semakin hari pertumbuhan penduduk kita semakin besar. Hal ini akan mempengaruhi terhadap kebutuhan konsumsi yang meningkat pula. Kebutuhan akan bahan pangan terutama daging juga akan meningkat. Sapi adalah satu satu hewan yang menjadi andalan untuk menyediakan kebutuhan pangan daging.
Ternak sapi khususnya sapi potong merupakan salah satu usaha yang tidak ada hentinya. Setiap saat kebutuhan daging akan merujuk pada peternakpeternak sapi tersebut. Dari segi ekonomi, ternak sapi sangat mengntungkan karena dari seekor sapi potong akan di dapatkan banyak sekali hasilnya terutama dagingnya, selanjutnya hasil ikutan seperti kulit,tulang,pupuk kandang dan lain sebagainya.
Usaha ternak sapi potong kebanyakan masih dikelola secara tradisional dan dengan usaha skala kecil. Hal ini dikarenakan factor kemampuan peternak di bidang permodalan serta keterbatasan pengetahuan tentang cara beternak sapi potong yang baik. Dalam sebuah referensi ada tiga prinsip yang dilakukan agar cara beternak sapi itu dapat menghasilkan keuntungan yang baik yaitu prinsip 3K (Kuantitas,Kualitas dan Kesehatan)
Ternak sapi khususnya sapi potong merupakan salah satu usaha yang tidak ada hentinya. Setiap saat kebutuhan daging akan merujuk pada peternakpeternak sapi tersebut. Dari segi ekonomi, ternak sapi sangat mengntungkan karena dari seekor sapi potong akan di dapatkan banyak sekali hasilnya terutama dagingnya, selanjutnya hasil ikutan seperti kulit,tulang,pupuk kandang dan lain sebagainya.
![]() |
Kandang Sapi |
A. PENGGEMUKAN
Cara beternak sapi yang lazim dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh keuntungan adalah penggemukan sapi potong. Penggemukan sapi potong adalah cara beternak sapi dewasa dalam yang awal mulanya kurus untuk ditingkatkan berat badannya dengan cara pembesaran daging. Penggemukan ini dilakukan dalam waktu yang singkat yaitu 35 bulan. Cara beternak sapi potong ysitu harus memperhatikan jenisjenis sapi potong dan langkah pemilihan bakalan.1. Jenis jenis Sapi Potong.
Beberapa jenis sapi yang biasa digunakan sebagai bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :
Sapi Bali
Ciri sapi : berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam. Keunggulan sapi jenis ini adalah dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru.
Sapi Ongole
Ciri sapi : berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, memiliki gelambir dan punuk serta daya adaptasinya baik. Jenis sapi ini sudah disilangkan dengan sapi Madura. Keturunan dari persilangan ini disebut Peranakan Ongole (PO). Ciri sapi PO mirip dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksi sapi PO lebih rendah dibanding sapi Ongole.
Sapi Brahman
Ciri sapi : berwarna coklat sampai hampir coklat tua, warna putih pada bagian kepala. Daya pertumbuhan sapi brahman cepat. Hal ini ,menjadikan sapi brahman menjadi primadona sapi potong di Indonesia.
Sapi Madura
Ciri sapi : Memiliki punuk, berwarna kuning hingga merah bata, kadangkadang ada warna putih pada moncongnya, ekor dan juga kaki bawah. Jenis sapi Madura ini mempunyai daya pertambahan berat badan kurang bagus / rendah.
Sapi Limousin.
Ciri sapi : Mempunyai warna hitam,ada variasi dengan warna merah bata dan putih. Terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berkukuran cukup besar dan memproduksi daging yang tinggi.
2. Pemilihan Bakalan.
Pemilihan bakalan sapi merupakan faktor yang cukup penting sebelum kita beternak sapi. Cara beternak sapi sebelum pengisian kandang adalah memilih bakalan sapi terlebih dahulu. Pemilihan bakalan yang baik akan mempengarhi hasil dari usaha penggemukan sapi ini. Dalam pemilihan bakalan sapi tidak bisa asal pilih saja.
Ada beberapa ciri - ciri bakalan sapi yang bagus. Ciriciri tersebut adalah:
- Sapi berumur di atas 2,5 tahun.
- Jenis kelamin jantan.
- Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan, bukan karena sakit).
- Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm.
- Pandangan mata bersinar cerah Bulu - bulunya halus.
- Kotoran normal

B. TATA LAKSANA PEMELIHARAAN
1. Perkandangan.
Setelah kita tahu jenis sapi serta bakalan yang akan dipelihara, maka langkah selanjutnya adalah memulai mengerjakan kandang untuk sapisapi tersebut. Kandang sapi lazimnya memiliki dua tipe, yaitu kandang individu dan kandang kelompok. Pada kandang individu, setiap satu ekor sapi menempati tempatnya sendiri dengan berukuran 2,5 X 1,5 m. Tipe kandang individu ini dapat memacu pertumbuhan sapi lebih pesat, karena tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan pakan serta memiliki ruang gerak terbatas.

2. Pakan.
Hal yang penting juga dalam cara beternak sapi adalah masalah pakan. Pakan menjadi factor utama dalam program pengemukan. Berdasarkan beberapa referensi keilmuan dari sisi fisioloigis dan sistem pencernaannya, sapi digolongkan hewan ruminansia. Hewan ruminansia adalah hewan yan pencernaannya melalui tiga proses, yaitu secara mekanis dalam mulut dengan bantuan air ludah (saliva), secara fermentatif dalam rumen dengan bantuan mikrobia rumen dan secara enzimatis setelah melewati rumen.

Salah satu cara untuk mempercepat penggemukan adalah dengan memberikan pakan kombinasi yaitu kombinasi antara hijauan dengan kosnentrat. Konsentrat tersebut diantaranya adalah ampas tahu,ampas tebu,ampas bir,kulit biji kedelai,bekatul,kulit nanas dan konsentrat yang dibuat oleh pabrik pakan. Caranya adalah konsentrat yang ada diberikan terlebih dahulu gunak memberi pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif mencerna hijauan.
C. PENGENDALIAN PENYAKIT
Prinsip yang penting dalam cara beternak sapi potong yang baik adalah prinsip kesehatan hewan. Hewan yang sehat dari penyakit akan memberian hsasil atau keuntungan yang optimal. Dalam hal kesehatan dan pengendalian penyakit prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati itu lebih utama. Karena apa? Hewan atau sapi yang sakit tentunya akan membutuhkan obatobatan dan biaya produksi tambahan. Usaha pencegahan untuk menjaga kesehatan sapi dapat dilakukan hal berikut :- Pemanfaatan kandang karantina.
Kandang karantina adalah kandang pemisahan tersendiri sebelum sapisapi dijadikan satu bersama di kandang individu atau kelompok. Bakalan sapi yang baru bagusnya dikarantina pada suatu kandang terpisah. Karantina ini bertujuan untuk memantau ada tidaknya gejala penyakit tertentu yang tidak diketahui pada saat pembelian. Disamping itu juga untuk penyesuaian sapi terhadap lingkungan kandang yang baru.

- Menjaga kebersihan sapi bakalan dan kandangnya.
Menjaga kebersihan sapi bakalan dan kandangnya juga harus mendapatkan perhatian yang serius. Beternak sapi dengan cara penggemukan ini mempunyai resiko yaitu sapi akan mengeluarkan kotoran lebih banyak. Karena pemeliharaan secara intensif,pakan yang banyak maka kotoran sapi pun akan banyak juga. Kebersihan sapi dan kandang harus samasama dilakukan supaya terhindar dari penyakit.
- Vaksinasi untuk bakalan baru.
Pemberian vaksin kepada bakalan sapi baru dapat dilakukan pada saat sapi berada di kandang karantina saja. Vaksinasi yang penting dan utama dalam cara beternak sapi potong adalah vaksinasi Anthrax. Jenisjenis penyakit yang dapat menyerang sapi potong adalah cacingan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kembung (Bloat) dan lain - lain.
D. PRODUKSI DAGING
Cara beternak sapi potong yang baik pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan produksi daging untuk selanjutnya akan mendatangkan keuntungan yang optimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi produksi daging sapi adalah :- Pakan
- Faktor Genetik
- Jenis Kelamin
- Manajemen
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete